Penajam – Suara sirine darurat tiba-tiba meraung kencang, membelah kesunyian siang di halaman Polres Penajam Paser Utara (PPU), Rabu (17/09/2025). Dalam sekejap, seluruh personel yang sedang beraktivitas langsung berlari menuju titik kumpul. Respon cepat ini menjadi bagian dari simulasi Panggilan Luar Biasa (PLB) pengamanan Markas Komando (Mako).
Pemandangan penuh semangat tampak jelas. Di bawah teriknya matahari, personel bergegas sambil membawa helm dan perlengkapan taktis. Langkah-langkah tegas, raut wajah serius, namun tetap terselip semangat kebersamaan. Ada yang menepuk bahu rekannya, seakan memberi motivasi, menunjukkan bahwa di tengah simulasi yang penuh disiplin, rasa persaudaraan tetap hidup.
Kapolres PPU, AKBP Andreas Alek Danantara, S.I.K., M.M., M.Tr.SOU yang memimpin langsung kegiatan menegaskan, latihan ini bukanlah rutinitas biasa. “Sirine darurat adalah simbol kesiapan. Anggota harus selalu siap, kapan pun dibutuhkan. Dari simulasi ini kita bisa melihat bagaimana kecepatan, kekompakan, dan disiplin personel. Saya bangga, meski situasi mendadak dan cuaca panas, mereka tetap sigap dan profesional,” ungkap Kapolres.
Ia juga menekankan bahwa pengamanan Mako merupakan tanggung jawab bersama yang harus dijaga dengan penuh kesadaran. “Kesiapsiagaan tidak boleh hanya ada saat latihan, tapi harus tertanam menjadi budaya kerja. Karena keamanan markas adalah benteng utama pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan simulasi ditutup dengan apel evaluasi, di mana setiap personel berdiri rapi mendengarkan arahan pimpinan. Meski terlihat lelah, semangat dan rasa bangga jelas tergambar di wajah mereka setelah sukses menjalankan latihan.
Melalui simulasi ini, Polres PPU berharap soliditas, kedisiplinan, dan kecepatan personel semakin terasah, sehingga kapan pun situasi darurat terjadi, mereka selalu siap menjaga keamanan markas dan melindungi masyarakat.