JAKARTA – Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP, Trimedya Pandjaitan, memuji Bareskrim Polri yang mengungkap kasus BO yang belum terselesaikan terhadap anak “Premium Place'”. Trimedia bekerja sama dengan otoritas hukum lainnya, termasuk kantor kejaksaan dan pengadilan, untuk melanjutkan penuntutan kasus ini.
“Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada Mabes Polri yang mampu menyelesaikan kasus ini.
Kedua, tugas Mabes Polri adalah bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya, kejaksaan, dan pengadilan untuk mengidentifikasi pelakunya.
Kita harus mendapat dukungan karena Polri saja yang akan bekerja, tapi kejaksaan tidak akan mendukung, atau pengadilan tidak akan mendukung, dan sinergi ini akan membuahkan hasil yang optimal.” Demikian disampaikan media, Selasa (23/7/2024).
Trimedya meminta Kominfo agar turut mengawasi platform digital untuk menghindari kasus serupa. Selain itu, dia berharap tokoh masyarakat hingga tokoh agama terlibat dalam memperhatikan kasus seperti ini.
“Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika perlu mengambil tindakan dan mengkaji ulang platform-platform tersebut.
Masyarakat juga harus aktif melaporkan hal-hal tersebut ketika mengetahuinya.
“Perwakilan masyarakat setempat kemudian menyadari bahwa pembangunan seperti itu, termasuk gereja, masjid, kiai, dan pendeta, harus menjadi perhatian semua orang,” kata Pak Trimedya.
Selain itu, Anggota Dewan juga menekankan bahwa kasus-kasus yang melibatkan anak-anak adalah hal yang perlu diperhatikan juga partainya.
Siber Bareskrim Polri sebelumnya mengungkap modus grup open BO ‘Premium Place’ merekrut anak. Korban awalnya dijadikan talent, kemudian admin, hingga membentuk circle sendiri.
Hal itu disampaikan Wadirtipidsiber Bareskrim Polri Kombes Dani Kustoni dalam konferensi pers di gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).