Polres PPU Polda Kaltim – Satuan Binmas Polres Penajam Paser Utara (PPU) menggelar kegiatan Peningkatan Kemampuan Satkamling yang berlangsung pada Rabu, 26 November 2025, di Ruang Catur Prasetya Polres PPU, Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam. Kegiatan ini dihadiri personel Sat Binmas, perwakilan Satkamling se-Kabupaten PPU, serta narasumber dari Dinas Kesehatan dan BPBD Kab.PPU.
Kapolres PPU AKBP Andreas Alek Danantara,S.I.K.,M.M.,M.Tr.SOU yang diwakili oleh Kasat Binmas Polres PPU, AKP Bambang Purnomo, membuka kegiatan sekaligus menyampaikan sambutan terkait pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Ia menegaskan bahwa berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002, Polri memiliki tugas sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, serta penegak hukum dan pemelihara kamtibmas. Namun demikian, keamanan bukan hanya tanggung jawab Polri, melainkan juga unsur masyarakat melalui pengamanan swakarsa.
“Keamanan yang kondusif merupakan prasyarat penting pembangunan. Tanpa kamtibmas, mustahil roda ekonomi, sosial, dan politik berjalan baik,” ujar AKP Bambang. Ia menekankan empat aspek kondisi kamtibmas ideal yaitu security, surety, safety, dan peace sebagai dasar terciptanya ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Pada kegiatan tersebut, peserta juga diberikan materi terkait pengamanan swakarsa sesuai Perpol No. 4 Tahun 2020, termasuk peran Satpam, Satkamling, dan kelompok kearifan lokal seperti pecalang dalam mendukung tugas kepolisian. Selain itu, konsep Binkamsa turut dipaparkan sebagai bentuk pembinaan masyarakat agar berperan aktif menjaga keamanan secara mandiri.
Sesi berikutnya diisi oleh Dinas Kesehatan melalui dr. Anita Riska Tangkangi yang memaparkan materi pertolongan pertama pada kegawatdaruratan dan P3K. Ia menyampaikan langkah penanganan pada kondisi henti jantung, henti napas, tersedak, tenggelam, luka bakar, mimisan, hingga gigitan ular. Peserta mendapat pemahaman mengenai teknik resusitasi jantung paru (RJP) dan prinsip dasar penanganan pasien gawat darurat.
Selanjutnya, penyuluh bencana dari BPBD PPU, Muhammad Ricky Saputra dan Edi Sutiono, memberikan edukasi manajemen evakuasi serta pemetaan potensi bencana di wilayah PPU. Materi mencakup risiko banjir, bahaya kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, hingga prosedur penggunaan tandu dan teknik membawa korban dalam situasi darurat.
Peserta kemudian mengikuti praktik penggunaan tandu yang dipandu BPBD dan Dinkes.
Dalam sesi tanya jawab, warga menyampaikan beberapa keluhan terkait pelayanan gawat darurat. Menjawab pertanyaan tentang lambatnya respons puskesmas, pihak Dinkes menjelaskan bahwa hal tersebut terkadang dipengaruhi keterbatasan sarana komunikasi, namun berjanji akan meningkatkan kesiapsiagaan.
Terkait biaya perawatan korban kecelakaan lalu lintas, Dinkes menegaskan bahwa klaim penanganan pertama dapat dilakukan melalui Jasa Raharja karena tidak ditanggung BPJS.
Menanggapi keluhan warga lain yang mendapati pasien tidak langsung ditangani, pihak Dinkes menerangkan bahwa prioritas layanan tetap diberikan kepada pasien dengan kondisi darurat.
Sementara itu, terkait penanganan gigitan ular, petugas kesehatan menyarankan warga untuk memfoto ular tersebut guna memastikan pemberian antibisa yang sesuai, serta memasang bidai agar korban tidak banyak bergerak untuk memperlambat penyebaran bisa. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Satkamling tersebut berjalan aman serta lancar.