Polda Kaltim, Polres PPU – Polres Penajam Paser Utara (PPU) menggelar seminar dedaradikalisasi bagi siswa SMA mengangkat tema “Memperkokoh Semangat Bela Negara”. Bertempat di Aula Hotel Aqila PPU, Senin (20/3/2023), menggandeng Purna Paskibraka Indonesia (PPI) PPU dan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) PPU.
Ketua Panitia Seminar, Untung Waluyo mengatakan ratusan siswa-siswi SMA se-PPU mengikuti kegiatan seminar ini. Melalui seminar ini, mereka diberikan pemahaman tentang pentinganya saling menghargai sesama serta bahayanya radikalisme.
“Sebagai anak bangsa, Kita harus bangga menjadi anak Indonesia. Dan Kita patut menjaga ideologi bangsa yakni Pancasila. Sejak dini diajarkan bagaimana saling menyangi dan saling menghargai sesama, tidak boleh saling membenci ketika ada yang berbeda dengan kita,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ada beberapa pemateri yang hadir salah satunya Kabag Ops AKP Jajat Sudrajat. Ia menjelaskan pentingnya pemahaman tentang bahaya radikaisme dalam usia transisi pembentukan karakter ini.
“Kita harus waspada dengan isu-isu yang bekembang di masyarakat, khususnya pandangan intoleran tidak boleh dibiarkan,” ucapnya.
Lanjutnya, mereka juga diminta untuk waspada dengan pemahaman-pemahaman yang bekembang di masyarakat. Khususnya pandangan yang mengarah pada radikalisme.
“Pemahaman itupun banyak bertebaran di media sosial. Yang mana tim dari kepolisian selalu memantau itu, dengan cyber polri,” jelasnya.
Lewat kegiatan seminar ini pula, para siswa menengah diharapkan bisa menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama, menghargai orangtua hingga menghormati guru. Sehingga akan tercipta generasi yang handal, tangguh dan berkepribadian luhur untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Melalui pendidikan, guru-guru juga harus mentransformasikan dirinya menjadi pendidikan yang benar-benar mendidik, yang tidak telepas dari misi kebangsaan. Guru harus bisa menjadi role model bagi siswa dalam menunjukkan nilai-nilai kebangsaan bisa diwujudkan oleh siswa.
“Kurikulum harus mengintegrasikan pembelajaran yang mencegah tindakan intoleran, radikalisme, dan terorisme. Pendidik di sekolah wajib mengajarkan nilai-nilai kebangsaan di masa ini. Karena dengan itu nilai nilai kebangsaan akan tertanam kepada siswa-siswi di sekolah,” pungkas Jajat.