Polres Penajam Paser Utara (PPU) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten PPU menggelar kegiatan Coffee Morning bertajuk “Jumat Curhat” di Pelabuhan Kelotok Penajam pada Jumat (30/12/2022) pagi.
Jumat Curhat merupakan program baru yang dibuat oleh jajaran Polres PPU. Dalam program ini, Polres PPU bersama dengan Forkompinda lingkup PPU mendengarkan curhat atau keluh kesah dari masyarakat yang ada di sekitar Pelabuhan Kelotok dan Pelabuhan Speedboat.
Dalam sesi curhat itu Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan bersama Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi bersama-sama mendengarkan keluhan masyarakat sekitar mulai dari motoris Kapal Kelotok, motoris Speedboat, tukang ojek hingga para pedagang di wilayah setempat.
“Kita punya program “Jumat Curhat”. Sebenarnya dengan seluruh Forkompinda PPU, cuman hari ini kita coba mulai dulu dengan Polres. Di Program ini kita ingin “dimarahin” dengan tanda kutip oleh masyarakat,” tutur Kapolres usai melaksanakan kegiatan Jumat Curhat
“Apa yang kurang dan apa yang kita benahi. Supaya kita cepat dalam mengambil tindakan untuk eksekusi di lapangan agar bisa menyelesaikan problem-problem sosial di sini,” tambahnya.
Dijelaskan Kapolres PPU, dari keluhan-keluhan masyarakat setempat yang ia terima, ada beberapa poin penting yang diterima di antaranya kondisi dermaga Speedboat yang mengalami elevasi hingga satu meter.
“Yang pertama itu masalah pelabuhan, sudah elevasi air yang naik terus setiap tahun, katanya setiap tahun naik satu meter karena masalah lumpur. Tetapi saya sudah komunikasi bersama dengan KSOP Balikpapan, nanti Timnya akan datang dan menghitung metode apa yang cocok untuk mengakali itu,” kata Kapolres.
Dilanjutkan, untuk permasalahan dan kondisi dermaga Speedboat sendiri, KSOP Balikpapan menyarankan untuk menggunakan dermaga apung.
“Secara informal KSOP lebih menyarankan untuk menggunakan floating storage, jadi seperti di Pelabuhan Semayang,” tuturnya.
Kedua adalah, persoalan parkir motor roda dua di kawasan Pelabuhan Kelotok dan Speedboat yang dinilai mengganggu aktivitas lalu lintas diwilayah setempat.
“Kemudian masalah parkiran tidak tertib. Kita akan liat, seperti apa dan apa sih yang menjadi problem sehingga ini menjadi penghambat arus mondar-mandir masyarakat,,” kata dia.
Kemudian persoalan anggota Polres yang dinilai oleh masyarakat setempat tidak mematuhi aturan yaitu tidak mengantre saat menggunakan moda transportasi di pelabuhan tersebut.
“ketiga adalah masalah atitud dari anggota, pada saat mau naik mungkin buru-buru sehingga mengabaikan rasa antre. Kita akan perbaiki diinternal kami,” ucapnya.
Terakhir adalah masalah pencuriannya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di kawasan pelabuhan Kelotok dan Speedboat yang sangat merugikan juga jadi salah satu keluhan warga setempat.
“Kemudian masalah pencurian BBM, saya sudah dapat clue-nya dan nanti resepnya masih kita rahasiakan. Ini akan kami lakukan untuk memberikan rasa deteren,” tuturnya.
Diungkapkan Kapolres PPU, seluruh keluhan masyarakat yang ia terima pada sesi Jumat Curhat akan disampaikan kepada Bupati PPU untuk dapat dicarikan solusinya.
“Pasti (disampaikan ke pemerintah) karena ada beberapa titik yang memang domainnya adalah pemerintah. Kita ini membantu Pemkab PPU untuk menyelesaikan problem-problem sosial secara cepat,” tutupnya.