SEPAKU, PPU — Ratusan warga, tokoh adat, pelajar, dan pejabat negara tumpah ruah di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam kegiatan Nusantara Cultural Festival yang digelar di Amphitheater Plaza Ceremony, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Jumat (30/5/2025). Malam
Acara ini menjadi momen penting dalam upaya pelestarian budaya nasional, sekaligus mempererat kerukunan antar suku di tengah pembangunan IKN. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., serta Kepala Otorita IKN, Dr. H.C. Ir. H. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc., Ph.D., bersama para pejabat OIKN, tokoh adat, dan pemangku kebudayaan dari berbagai daerah.
Kapolres Penajam Paser Utara, AKBP Andreas Alek Danantara, S.I.K., M.M., M.Tr.SOU, melalui Kapolsek Sepaku, Iptu Syarifuddin, S.H., menyampaikan bahwa jajaran kepolisian turut mendukung penuh kegiatan ini, termasuk dalam hal pengamanan dan ketertiban.
“Kami telah menyiapkan personel gabungan dari Polres Ppu dan personil Polsek Sepaku, Satgas ONM KIPP, dan Brimob Gegana untuk memastikan acara berjalan aman dan tertib. Ini adalah bentuk dukungan Polri terhadap pelestarian budaya serta terciptanya suasana damai di wilayah IKN,” ujar Iptu Syarifuddin.
Festival dibuka dengan parade budaya nusantara yang dilepas langsung oleh Kepala OIKN. Sebanyak 31 sanggar seni dan komunitas adat dari berbagai provinsi menampilkan kekayaan busana tradisional, tari-tarian, dan simbol-simbol budaya lokal. Parade ini dilanjutkan dengan pentas seni kolosal, pertunjukan Betoreh Paser, dan berbagai penampilan dari sanggar seni lokal hingga nasional.
Kegiatan juga diramaikan oleh kunjungan Menteri Kebudayaan RI ke gerai UMKM, serta sesi makan malam bersama tamu undangan.
Dalam sambutannya, Kepala OIKN menyampaikan bahwa festival ini mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi fondasi pembangunan IKN.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai “jiwa” dari bangsa Indonesia. Ia mengajak generasi muda untuk mencintai budaya sendiri dan tidak larut dalam pengaruh budaya asing yang merusak jati diri bangsa.
“Kebudayaan kita sangat kaya. Jangan sampai warisan ini hilang. Mari kita kenalkan kembali kepada anak-anak kita agar tetap terjaga dan dihargai,” tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia memberikan penghargaan kepada peserta parade terbaik:
🥇 Juara 1: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. PPU
🥈 Juara 2: Sanggar Raja Muda Bengkulu
🥉 Juara 3: Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB)
🎖️ Harapan 1: Pengurus Pusat LAP Tana Paser
🎖️ Harapan 2: Sanggar Seni Felefet Disbudpar Kabupaten Malinau
Festival ditutup dengan penampilan musik tradisional dan sesi foto bersama. Kapolsek Sepaku memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan kondusif, berkat koordinasi semua pihak.
Nusantara Cultural Festival bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga momentum penting untuk menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak lepas dari akar budaya dan kearifan lokal yang kuat.