Tribratanews.kaltim.polri.go.id
Ibu Kota Nusantara – Presiden Joko Widodo untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di Bandara VVIP Nusantara yang terletak di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Selasa (24/9) sore. Kedatangan Presiden ini menjadi momen bersejarah dan sekaligus menandai kesiapan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam mendukung konektivitas nasional.
Presiden Jokowi tiba menggunakan pesawat kepresidenan jenis RJ-85 dari Pontianak, Kalimantan Barat. Saat tiba, ia disambut dengan hangat oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni, serta Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik. Kapolda Kaltim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto dan Pangdam VI/Mulawarman juga hadir untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.
“Landing (pendaratan) yang pertama, yang semuanya berjalan dengan baik. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar. Dan ini adalah pertama kali saya turun di Bandara Nusantara,” ungkap Presiden Jokowi dengan rasa syukur.
Kehadiran Presiden Joko Widodo di Bandara VVIP Nusantara ini menjadi langkah penting dalam pengembangan infrastruktur IKN. Bandara tersebut sebelumnya sudah diuji coba dengan beberapa jenis pesawat, termasuk pesawat CASA, CN295, dan pesawat TNI AU. Momen ini menandakan kesiapan Bandara Nusantara dalam melayani berbagai jenis penerbangan di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencana besar terkait pengembangan Bandara VVIP Nusantara. Ia secara langsung memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk segera mengubah status bandara ini menjadi bandara komersial yang dapat digunakan oleh penerbangan umum. Rencana perubahan ini diharapkan dapat menjadikan Bandara Nusantara sebagai pusat transportasi baru yang mampu melayani berbagai kebutuhan penerbangan masyarakat, termasuk untuk keperluan haji dan umrah.
“Bisa untuk haji, untuk umrah, dan untuk yang lain-lainnya. Ini mungkin sampai Desember (2024), kapasitasnya 200 ribu (penumpang). Tapi setelah menjadi bandara komersial, nanti bisa kapasitas sampai 7 juta penumpang per tahun,” terang Presiden Jokowi.
Langkah perubahan status ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penumpang, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di wilayah Kalimantan Timur. Transformasi Bandara Nusantara menjadi bandara komersial diharapkan mampu menarik lebih banyak kunjungan dan investasi ke wilayah IKN, sekaligus menjadikan Kalimantan Timur sebagai pusat kegiatan ekonomi, bisnis, dan pariwisata.
Presiden Joko Widodo juga akan melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di wilayah Kalimantan Timur. Setelah berkantor di IKN, beliau dijadwalkan mengunjungi beberapa daerah di Kaltim untuk meninjau perkembangan pembangunan dan infrastruktur di Kalimantan Timur.