Penajam – Antusiasme masyarakat begitu tinggi dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Polres Penajam Paser Utara (PPU) bersama Bulog, Sabtu (23/8). Sejak pagi, warga sudah memadati lima titik lokasi penjualan. Mereka rela antre panjang demi mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Tak butuh waktu lama, 2.945 kilogram beras SPHP atau 589 sak kemasan 5 kilogram habis terjual. Setiap titik lokasi rata-rata dipadati lebih dari 280 warga yang berbondong-bondong datang, bahkan sebagian membawa keluarga.
Kapolres PPU AKBP Andreas Alek Danantara, S.I.K., M.M., M.Tr.SOU melalui Kasat Binmas AKP Bambang Purwanto mengatakan, antusiasme warga menjadi bukti nyata bahwa kebutuhan pangan murah sangat dinanti masyarakat.
“Polri hadir bukan hanya menjaga kamtibmas, tapi juga berupaya meringankan beban masyarakat. Melihat antusias warga, kami semakin yakin kegiatan ini benar-benar bermanfaat,” ujarnya.
Di Lapangan Gunung Seteleng, antrean sudah mengular sejak sebelum stand dibuka. Hal serupa terlihat di Costalroad depan RSUD RAPB, depan Hotel IKA Pasar Petung, Lapangan Sepak Bola Jenebora, hingga Jalan Logpon CV. Alas Waru. Semua stok beras yang disediakan langsung ludes.
Harga Rp 65 ribu per sak (5 kilogram) jadi magnet utama warga. “Biasanya harga di pasar bisa sampai Rp 75 ribu. Ini lumayan menghemat belanja dapur. Semoga sering-sering diadakan,” kata Sri Wahyuni, warga Petung, yang mengaku harus antre untuk mendapatkan dua sak beras.
Situasi tetap aman dan kondusif selama kegiatan berlangsung. Puluhan personel Polres PPU dan Polsek jajaran ikut mengawal jalannya penyaluran.
AKP Bambang menambahkan, kegiatan ini akan terus ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak pihak. “Kami ingin Gerakan Pangan Murah tidak hanya sesaat, tapi berkelanjutan. Dengan begitu masyarakat bisa merasa terbantu dan kebutuhan pokok tetap terjaga stabil,” pungkasnya.